(Alai, 20240 Sampah menjadi masalah yang besar di tengah-tengah masyarakat baik sampah organik maupun sampah non organik, sampah organik merupakan salah satu sumber sampah yang cukup signifikan di berbagai tempat, baik dari rumah tangga maupun industri makanan. Pemanfaatan sampah organik untuk diubah menjadi ecoenzyme menjadi salah satu solusi yang menarik dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

Hal ini yang menjadi salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh Mahasiswa KKN Unand 2024 di Sako Selatan Pasia Talang. Adelwis Ramadani Tatubeket bersama mahasiswa Unand lainnya melakukan penyuluhan dengan para kelompok tani mengena Ecoenzyme. Ecoenzyme sendiri merupakan cairan fermentasi yang dihasilkan dari proses fermentasi limbah buah dan sayuran bersama dengan gula dan air.

Pada kegiatan penyuluhan tersebut, Adelwis melakukan pengenalan mengenai Ecoenzyme, tak hanya itu, juga dilakukan kegiatan demo yang menunjukan proses pembuatan Ecoenzyme dari limbah organik yang terdiri atas:

1. Pengumpulan Limbah Organik: Limbah organik yang biasanya dibuang seperti sisa-sisa buah, sayur, dan kulit buah-buahan dikumpulkan dari rumah tangga atau pasar.
2. Pencampuran dengan Gula dan Air: Limbah organik dicampur dengan gula dan air dalam perbandingan tertentu. Gula berfungsi sebagai sumber energi bagi mikroorganisme dalam proses fermentasi.
3. Fermentasi: Campuran limbah organik, gula, dan air ini kemudian dibiarkan fermentasi dalam periode yang cukup lama, biasanya beberapa minggu hingga bulan tergantung pada kondisi lingkungan dan jenis bahan organik yang digunakan.
4. Penyaringan dan Pematangan: Setelah proses fermentasi selesai, ecoenzyme yang dihasilkan. setelah ptoses praktek dilakukan penyampaian cara pengaplikasian ecoenzym yang baik dan benar. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para masyarakat bisa mengolah sampah oreganik menjadi hal yang bermanfaat.